Selasa, 20 Juni 2017

Perkataanmu Mencerminkan Kepribadianmu

Perkataanmu Mencerminkan Kepribadianmu.
Mulutmu harimaumu merupakan sebuah ungkapan yang digunakan untuk mengingatkan seseorang agar selalu menjaga ucapannya dimanapun berada karena bisa saja ucapan akan menjadi sebuah boomerang yang akan menyerang balik pemiliknya.
Karena berbicara itu mudah semudah membalikan telapak tangan terkadang kita lupa untuk mengontrol serta memilah-milah mana ucapan yang boleh kita ucapankan mana yang tidak. Padahal selain bisa menjadi sebuah boomerang ternyata ucapan juga bisa menunjukan kepribadian seseorang.
Ucapan ibarat pedang, bukan hanya bisa melukai orang lain saja tapi juga diri kita sendiri. Ada kalanya apa yang keluar dari mulut kita bisa menyakiti orang lain dan sadar atau tidak ucapan yang tidak sengaja keluar dari mulut kita bisa menyinggung bahkan membuat si pendengar merasa sakit hati atau yang paling menimbulkan dendam yang akan menyebabkan pertengkaran atau perselisihan.
Tapi ucapan juga bisa menjadi angin segar bagi seseorang jika apa yang keluar dari mulutnya adalah ucapan yang baik dengan tutur kata halus, sopan dan bijak. Ucapan yang baik juga akan memberikan dampak yang baik bagi pendengar maupun pengucapnya. Jika seseorang mengucapkan hal-hal yang baik sehingga pendengarnya termotivasi untuk ikut melakukan hal-hal yang baik maka sudah pasti si pengucap akan mendapatkan kebaikan atas apa yang telah diucapkannya.
Selain itu ucapan juga bisa menjadi proyeksi atas diri kita. Apa yang kita ucapkan adalah gambaran atas apa yang ada di dalam diri kita. Jika seseorang mengucapkan hal-hal yang baik maka orang akan dengan sendirinya berpikir bahwa orang tersebut memang memiliki kepribadian yang baik. Lain lagi dengan orang-orang yang selalu memprovokasi orang lain menggunakan ucapannya sudah pasti orang lain akan menyimpulkan bahwa si pengucap adalah seorang provokator yang akan membuat citra dirinya sendiri menjadi jelek. Belum lagi mereka yang gemar berbicara kotor maka orang lain juga pasti akan menyimpulkan bahwa orang tersebut memiliki otak dan hati yang kotor.
Contoh paling mudah dapat kita temukan melalui status facebook. Kebiasaan orang-orang saat ini adalah mengupdate status tentang apa saja yang terjadi dalam kehidupanny sehari-hari. Baik saat sedang senang, sedih ataupun marah. Status-status yang kita update juga bisa diibaratkan ucapan yang keluar dari mulut kita. Jika kita memposting sesuatu yang baik tentu saja akan memberi kebaikan pula untuk orang lain tapi bagaimana jika memposting status-status bertemakan perasaan sedih, galau, dan gundah atau ungkapan emosi marah dengan memposting umpatan-umpatan bernada kasar, cacian atau makian? sudah pasti hal ini akan mengganggu orang lain.
Coba bayangkan jika kita melihat status bernada sedih dan galau atau status orang yang selalu berkeluh kesah tentang kehidupannya yang sangat sulit dan rumit, otomastis kita akan beranggapan bahwa orang tersebut terkesan terlalu “drama” dan tidak banyak bersyukur selama hidupnya, padahal banyak orang lain yang hidupnya lebih sulit dan rumit. Belum lagi status-status yang bernada kasar seperti umpatan, cacian atau makian. Sudah pasti orang yang memposting status-status tersebut memiliki sifat yang kasar dan terkesan tidak berpendidikan.
Oleh karena itu berbicaralah yang pantas dan cukuplah sesuai dengan maksud pembicaraan. Jadikanlah ucapan kita selalu condong kepada kebaikan, jika tidak maka diam itu lebih baik diam.